Tak cukupkah satu hati
menaungi selaksa rasamu
apakah cakrawala dan silaunya
memberimu berjuta alasan?
menaungi selaksa rasamu
apakah cakrawala dan silaunya
memberimu berjuta alasan?
Sanggupkah dalam dua hatimu
dalam perselingkuhanmu
dalam berpalingmu
dalam ambigu yang tersipu-sipu
dalam perselingkuhanmu
dalam berpalingmu
dalam ambigu yang tersipu-sipu
Sementara alam berbisik
angin mengusik
dan pucuk ilalang muda bertanya,
kemana aku meski menghadap?
pada siapa percik embun ku persembahkan?
angin mengusik
dan pucuk ilalang muda bertanya,
kemana aku meski menghadap?
pada siapa percik embun ku persembahkan?
tak cukupkah satu hati?
tak cukupkan satu matahari?
sementara lelap semakin menyekap
walau tak sadar terkapar
nanar
tak cukupkan satu matahari?
sementara lelap semakin menyekap
walau tak sadar terkapar
nanar
Berita tadi pagi, membuatku mengernyitkan kening, bahkan seketika, kemana rasaku tersandar. Sebuah proses jauh di luar atmosfir bumi kebanggaan kita, kandungan galaxi kita sedang mengandung sebuah janin, janin matahari yang diperkirakan jauh lebih panas, jauh lebih besar.
Sebuah satelit yang baru saja diluncurkan menangkap sebuah fenomena tentang gumpalan panas menyerupai sebuah bintang, panas, berpijar dan seiring dengan waktu diperkirakan akan terus membentuk sebuah bintang baru. Matahari baru. Benarkah dalam galaksi kita harus ada dua matahari? Matahari Kembar yang sebenarnya.
Sebuah satelit yang baru saja diluncurkan menangkap sebuah fenomena tentang gumpalan panas menyerupai sebuah bintang, panas, berpijar dan seiring dengan waktu diperkirakan akan terus membentuk sebuah bintang baru. Matahari baru. Benarkah dalam galaksi kita harus ada dua matahari? Matahari Kembar yang sebenarnya.
Apakah dia anak dari perselingkuhan kita,
berpalingnya hati kita??
Sebuah tanda, sebuah tanya??
atau justru
sebuah jawaban.
berpalingnya hati kita??
Sebuah tanda, sebuah tanya??
atau justru
sebuah jawaban.
Sumber : http://mahesapandu.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar